rss
twitter
    Aku Adalah Kau dan Kau Adalah Aku !!

Pondok Pesantren dengan Dua Bahasa

Drum Corps Jawaahirul Hikmah Tulungagung yang berhasil mengukir prestasi di tingkat nasional, berunjuk kebolehan dalam pembukaan Pekan Ilmiah Remaja Nasional VII di Tulungagung, Jawa Timur, 21 April lalu.

Pengumuman melalui pengeras suara yang menggema di dini hari itu pasti akan membangunkan siapa saja. Berbeda dengan tuan rumah yang sudah terbiasa, tamu untuk sejenak cenderung akan bingung. Apalagi jika malam sebelumnya tidur telat setelah menempuh perjalanan panjang dari Jakarta, atau bahkan dari luar Jawa.

Begitu kesadaran mulai utuh, yang bisa dilakukan adalah melakukan kilas balik. Inilah Tulungagung. Lumayan panjang menempuhnya. Perlu satu jam 20 menit terbang dari Jakarta ke Surabaya. Dan, dari ibu kota Jawa Timur, kota itu masih harus ditempuh sekitar empat jam dengan berkendaraan ke arah tenggara, jika lalu lintas lancar. Jika naik kereta api, Tulungagung ditempuh dalam waktu sekitar 15 jam dari Jakarta.

Kebingungan sejenak lebih disebabkan oleh pengumuman itu disampaikan dalam bahasa Inggris! Bukan hanya wake up call, ternyata pengumuman apa pun disampaikan dalam bahasa Inggris.

Pemandangan dan kesan itu tak mudah dihapus setelah berkunjung ke Pondok Pesantren Jawaahirul Hikmah, Besuki, Tulungagung, Jawa Timur, penggal akhir April lalu. Sekitar 400 santri di pondok pesantren itu, yang sebagian besar siswa SMP dan SMA Jawaahirul Hikmah, guru-guru, dan pengelola pesantren, memakai dua bahasa dalam percakapan sehari-hari, bahasa Inggris atau bahasa Arab. "Kalau kami tidak berbahasa Inggris, kami dihukum," kata Rio Fanta Sholeh dan Ni'matul Fuadah.

Dihukum? Sambil tertawa, Rio, siswa kelas dua SMA Jawaahirul Hikmah menjelaskan bentuk hukumannya, lari berkeliling lapangan sepakbola di areal pondok, atau push up. Tetapi, "kewajiban" itu membuatnya fasih berbicara dalam bahasa Inggris.

Bukan hanya kebiasaan itu yang membuat tamu berdecak. Dalam Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional (PIRN) VII yang diselenggarakan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerja sama dengan Pondok Pesantren Jawaahirul Hikmah itu, tamu juga disuguhi atraksi mengagumkan drum corps yang dimainkan para santri.

Pada Senin (21/4) siang, tamu undangan, terpukau menyaksikan atraksi drum corps melantunkan lagu-lagu yang tak asing di telinga di aula berkapasitas seribu orang itu. Mulai dari When a Man Loves a Woman, Kenangan yang Terindah yang biasa dilantunkan Samsons, Tanah Air, Salute to Koes Plus, hingga Jablay dan Laksamana Raja di Laut. Atraksi manuver, aksi field commander Daris Shifa Auris (22), putra ketiga H Muhammad Zaki, pengasuh pondok pesantren, menjadi sasaran pengambilan gambar hadirin. Tak terbayangkan atraksi dan lantunan lagu membahana itu bisa dinikmati di pesisir selatan Jawa Timur!

Drum corps Jawaahirul Hikmah ternyata bereputasi nasional. Beberapa kali bahkan tampil di luar negeri, di antaranya di Malaysia. Dalam ajang Grand Prix Marching Band XX 2004, misalnya, drum corps itu meraih peringkat keempat nasional di bawah Marching Band (MB) Bontang Pupuk Kaltim, MB Madah Bahana UI, MB Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Drum Corps Jawaahirul Hikmah mengungguli Garuda Flight Drum & Bugle Corps Jakarta, Gita Teladan Drum & Brass Corps Jakarta, dan Nawala Pos Indonesia MB Bandung.

Bukti keunggulannya bisa dilihat dari jajaran trofi yang berhasil dikumpulkan. Nama drum corps itu juga tertera di situs www.trendmarching.com. "Awalnya dari drum band pramuka di pondok pesantren ini. Melihat animo para santri, Kiai Zaki sangat mendukung pengembangannya hingga seperti sekarang," kata Najik, yang melatih drum corps bersama band manager Pepen JH.

Main Band

Pondok Pesantren Jawaahirul Hikmah asuhan KH Muhammad Zaki terletak di Besuki, 20 kilometer dari Tulungagung, Jawa Timur, ke arah selatan. Daerah yang terkenal dengan tambang marmernya itu juga sering disebut Besole.

Pondok pesantren terletak di kaki perbukitan yang "ditutup" pohon jati. Berjalan tak jauh dari kompleks pondok, terdapat pusat Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Neyama dan Terowongan Neyama. Pondok pesantren juga berada di jalur menuju objek wisata Pantai Popoh dan Pantai Sidem. Jalur itu sedang dirintis menjadi jalur lintas selatan yang menyambung ke sejumlah provinsi di Pulau Jawa.

Berkeliling pondok pesantren tak kalah menariknya. Di areal seluas tiga hektare, pondok pesantren mengembangkan budi daya lobster air tawar. A Malik Artha, Direktur Operasi Divisi Perikanan, mengatakan budi daya lobster di tempat itu sudah mengantongi sertifikasi CBIB (Cara Budidaya Ikan yang Baik) dari Departemen Kelautan dan Perikanan.

Yang membuatnya bangga, budi daya lobster itu dikembangkan secara organik. Tanpa obat-obatan kimia. Dari usaha itu, pondok pesantren menjual lobster dalam bentuk benur dan lobster konsumsi. "Alhamdulillah, permintaan datang terus, dari Jawa Timur dan Bali," Malik menambahkan.

Divisi Perikanan pondok pesantren itu awalnya mengembangkan budi daya gurame dan lele. Budi daya lobster dimulai pada 2002. Kiai Zaki mendatangkan benih dari Australia. "Namun, ternyata tidak cocok dikembangkan di sini," katanya.

Tanpa kenal lelah, lobster Australia itu dikawinkan dengan lobster lokal. "Untuk pengembangan genotipe, kami dibantu Universitas Brawijaya Malang, hingga mendapatkan strain unggul ini," Malik menjelaskan.

Pengembangan budi daya lobster itu diluncurkan Januari 2006. Hasil usaha itu, seperti diakui Kiai Zaki, untuk menjalankan roda keberlangsungan pondok pesantren. Masing-masing santri mempunyai tugas mengelola. Selain itu, sekitar 400 keluarga santri yang tinggal di luar pondok pesantren, juga mengembangkan budi daya lobster air tawar itu.

Melewatkan waktu di pondok pesantren menghilangkan kesan gambaran pesantren yang penuh aturan dan kuno. Selama penyelenggaraan perkemahan ilmiah, misalnya, peserta bebas bermain internet, untuk mengakses data, chatting, atau sekadar main game. "Saya bersyukur bisa merasakan pengalaman tidur di pesantren yang amat menghargai perbedaan. Saya sungguh merasa tersanjung dengan pelayanan yang diberikan Pondok Pesantren," komentar Agnes Kenya Winanti, peserta perkemahan ilmiah dari SMA Stella Duce 1 Yogyakarta.

Bahkan, tak dinyana, di malam hari peserta perkemahan ilmiah mendapat sajian musik di halaman belakang sekolah, yang dimainkan kelompok musik para santri. "Saya sendiri senang seni. Saya membebaskan anak-anak untuk menyalurkan bakat main band, tentu dengan pengawasan. Sesekali juga kami menyelenggarakan pertunjukan wayang kulit," kata Kiai Zaki
Sekarang, mari kita mulai latihan melihat aura. Sebelum melihat aura orang lain, ada beberapa urutan latihan yang harus dilakukan demi kesempurnaan hasil.

1. Melihat Aura Dengan Jari Tangan

Carilah tembok yang berwarna putih, lalu duduklah dengan tenang pada jarak 1/2 meter dari tembok. Ambil nafas sebanyak mungkin dan tahan selama mungkin. Lakukan sebanyak 5 kali. Gosoklah kedua telapak tangan hingga terasa hangat. Tempelkanlah masing-masing jari tangan kanan dan kiri saling berpasangan. Letakkanlah kedua tangan yang masih berpasangan tadi 30 cm didepan mata dengan latar belakang tembok berwarna putih. Renggangkanlah perlahan-lahan kedua telapak tangan saling menjauh. Perhatikanlah, antara kedua ujung jari tadi akan mengeluarkan garis cahaya putih. Itulah aura yang memancar dari ujung jari kita.

2. Melihat Aura Dengan Telapak Tangan

Tariklah nafas dan gosokkanlah kedua telapak tangan seperti pada cara No. 1. Tempelkanlah salah satu telapak tangan pada tembok yang berwarna putih. Tariklah nafas, tahan dan hembuskanlah. Lepaskan telapak tangan dari tembok. Amatilah bekas telapak tangan yang tertinggal ditembok. Itulah aura yang memancar dari telapak tangan dan lama kelamaan akan larut dalam aura alam.

3. Melihat Aura Diri Sendiri

Letakkanlah cermin besar dihadapan kita. Duduklah dengan tenang. Usahakanlah latar belakang tembok berwarna putih dan penerangan berupa lampu neon. Tariklah nafas sebanyak mungkin dan tahanlah selama mungkin. Ulangilah sebanyak 5 kali. Tataplah bayangan diri kita yang ada dicermin. Pandangan mata diusahakan tidak melihat tubuh maupun bayangan tubuh, namun lihatlah batas tepian kepala dengan latar belakang tembok. Setelah pandangan mata kita terfokus, maka perlahan-lahan dari kepala dan bahu akan keluar cahaya aura kita. Sinar yang pertama kali terlihat, biasanya berwarna putih. Putih ini biasanya bukan merupakan warna aura kita yang sesungguhnya, melainkan dari warna aura yang sesungguhnya. Tataplah terus sampai kita melihat warna lain yang tidak berubah. Setelah berhasil, mulailah untuk melihat aura orang lain.

4. Melihat Aura Orang Lain

Mintalah bantuan seseorang yang akan menjadi objek untuk berdiri didepan tembok yang berwarna putih. Usahakanlah penerangan didalam ruangan dibuat remang-remang atau redup. Berdirilah lebih kurang 3 meter didepan objek. Fokuskanlah pandangan mata pada bagian tepi kepala dan bahu objek. Perlahan-lahan akan keluar sinar aura dari tepi kepala objek. Fokuskanlah pandangan pada seluruh tepian tubuh objek, maka seluruh tubuh objek akan memancarkan warna aura

Merah dadu = rendah hati/estetis

Orange = vitalitas/dinamika

Kuning = intelektual/dinamis

Hijau = energik/kreatif

Biru = pengembangan spiritual

Indigo = kebijaksanaan

Perak = kelincahan/serba bisa

Arti negative terdiri dari :

Merah tua = egoisme

Merah kecoklatan = kebencian/kekejaman

Merah asli = nafsu

Kuning tua = curiga/iri hati

Hijau tua = cemburu

Hijau zaitun = pengkhianatan

Coklat = ambisius

Kelabu = kepicikan/kelicikan

Kelabu tua = ketidakrelaan
WARNA LATAR AURA

Untuk pertama kali setiap orang yang akan melihat aura biasanya akan terlihat warna yang muncul redup atau langsung akan timbul warna putih. Warna yang terlihat ini akan terlihat jelas pada bagian atas kepala kita, kira-kira kurang lebih 5 cm, dan pada bagian pundak baik disebelah kiri maupun sebelah kanan. Begitu anda berhasil melihat kabut penyelimut yang disebut aura, maka hanya tinggal waktu saja untuk dapat melihat warna-warna aura. Waktu tersebut mungkin akan hanya beberapa menit saja atau beberapa hari, antara 3-4 hari.

Warna-warna yang akan muncul dan terlihat butuh keyakinan dan kepercayaan pada diri sendiri. Apapun jenis warna yang dapat kita lihat, maka kita harus selalu bersyukur kepada Allah, karena hal tersebut menandakan kita telah diberikan kepercayaan oleh yang maha kuasa untuk dapat melihat aura dengan atas kekuatan- Nya.

Dari warna yang muncul akan cenderung didominasi oleh aura dan perlahan-lahan ukuran maupun intensitasnya akan mengalami perubahan. Warna yang mendominasi inilah yang disebut dengan warna latar. Warna latar ini berukuran lebar, mempunyai intensitas yang tinggi dan penampilanya yang nyaris memancar. Dan dengan mengetahui dari warna aura, anda dapat menyingkap kehidupan pada diri seseorang.

ARTI SERTA MAKNA WARNA AURA

MERAH

 Jika seseorang pancaran auranya berwarna merah berarti ia dipenuhi sifat kuasa dan ego untuk mencapai kesuksesan.
 Warna merah ini sering tertahan dimasa kecil, dimana dari lingkungan keluarganya dipaksa untuk menyesuaikan diri dengan cita-cita keluarga, sehingga tampak keruh dan berantakan.
 Setelah beranjak dewasa dan mampu hidup mandiri, auranya akan meluas dan ia akan mampu melakukan apa yang seharusnya ia lakukan.
 Orang yang mempunyai warna latar aura merah, sifatnya suka memrintah, bertanggung jawab dan mempunyai sifat pemimpin.
 Mempunyai sifat kasih sayang dan sikap hangat kepada sesame.
 Merah juga menandakan sifat berani.
 Sifat negative dari warna merah adalah penggugup.

JINGGA (Pink)

 Seseorang yang pancaran auranya berwarna jingga, maka ia mempunyai sifat kepedulian
 Mempunyai sifat alami kemampuan intuitif, bijaksana dan mudah bergaul
 Warna jingga mempunyai sifat sebagai juru damai, timbang rasa, praktis
 Sifat negatif warna jingga adalah, malas, tidak mampu dan tidak peduli

KUNING

 Seseorang yang pancaranya auranya berwarna kuning, mempunyai sifat yang antusias dan mengasyikan
 Berpikir dengan cepat dan menghibur orang lain
 Senang berkumpul, menikmati percakapan yang panjang
 Senang belajar tapi sifatnya hanya coba-coba sehingga pengetahuanya hanya sebatas kulitnya saja
 Warna kuning juga suka dengan gagasan dan berekspresi
 Sifat negative dari warna kuning adalah malu-malu dan suka berdusta

HIJAU

 Jika seseorang pancaran auranya berwarna hijau, maka ia mempunyai sifat sejuk dan damai dan ia juga berbakat untuk menjadi seorang penyembuh alami
 Sikapnya kooperatif, dapat dipercaya, dan murah hati
 Sifat hijau menyukai tantangan, bekerja tanpa kenal lelah, mudah dimintai tolong
 Sifat negatifnya bersifat kaku dalam memandang setiap persoalan

BIRU

 Seseorang yang pancaran auranya berwarna biru, orang tersebut secara alami mempunyai sifat positf dan antusias
 Warna biru biasanya berhati muda, tulus, jujur dan jika bertindak sesuai dengan pikirannya
 Mempunyai kebebasan, tidak suka dibatasi atau dilarang
 Menyukai perjalanan, menyaksikan tempat baru dan bertemu dengan orang-orang baru, bisa menutupi perasaan dan bisa menyimpan rahasia
 Sifat negatifnya kesulitan menyelesaikan tugas

NILA

 Sifatnya hangat, menyembuhkan dan mengasuh
 Senang memecahkan maslah, senang menolong
 Sifat negatifnya ketidakmampuan mengatakan “tidak” sehingga sering dimanfaatkan orang lain

UNGU

 Seseorang yang pancaran auranya berwarna ungu, maka ia menyukai kegiatan-kegiatan spiritual dan metafisika
 Sifat negatifnya merasa unggul dari yang lain

PERAK

 Mempunyai gagasan-gagasan besar, namun sebagian diantaranya tidak praktis
 Sering tidak mempunyai motivasi

EMAS

 mempunyai kemampuan menangani proyek-proyek dan mempunyai tanggung jawab dalam skala besar
 Mempunyai sifat kharismatik, pekerja keras, sabar
 Mencapai kesuksesan pada usia lanjut

MERAH JAMBU

 Mempunyai sifat yang tegas, keras kepala, cita-citanya tinggi dan mempunyai perencanaan
 Secara alami mereka mereka adalah orang-orang sederhana, tidak berlagak, senang menjalankan hidup dengan tenang

PUTIH

 Sifatnya tidak menonjolkan diri, sederhana, sangat manusiawi laksana orang-orang suci
 Tidak mempunyai sifat ego, lebih tertarik pada kesejahteraan orang lain
 Intuitif, bijaksana, idealis dan cinta damai

HITAM

 Bila seseorang pancaran auranya berwarna hitam, bisa diartikan orang tersebut diselubungi oleh kemisterian, karena orang ini sifatnya kadang terbuka dan kadang tertutup
 Warna hitam bisa diartikan mempunyai sifat yang tidak baik, culas artinya mempunyai maksud jelek terhadap oaring lain yang ditemuinya
 Jika warna hitam berkombinasi dengan warna merah, orang tersebut mempunyai sifat yang tidak baik dan jahat